Tani Merdeka Indonesia dan Dewan Energi Mahasiswa Aceh Bersinergi Dukung Swasembada Pangan di Lhokseumawe

Lhokseumawe – Upaya memperkuat ketahanan dan swasembada pangan di Aceh terus digalakkan. Dewan Pengurus Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia (TMI) berkolaborasi dengan DPD TMI Kota Lhokseumawe serta Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Aceh dalam menginisiasi dua program unggulan yang diyakini akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Pengumuman kolaborasi strategis ini disampaikan oleh Pengurus DPN TMI Bidang Kemaritiman, DR. Capt. Marcellus Jayawibawa, dalam wawancara eksklusif dengan RRI pada Rabu, 22 Januari 2025. Marcellus menegaskan bahwa program yang akan segera dilaksanakan adalah penanaman pohon Kaliandra dan distribusi bibit padi unggulan Sisitani.

"Ketua Umum TMI, Bapak Don Muzakir, telah memberikan mandat kepada kami untuk segera merealisasikan program ini di Aceh, khususnya di Lhokseumawe. Harapannya, masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari upaya ini," ujar Marcellus dalam keterangannya, Kamis malam, 23 Januari 2025.

Kajian Ilmiah dan Keterlibatan Mahasiswa untuk Efektivitas Program

Menurut Marcellus, keberhasilan program ini membutuhkan kajian ilmiah yang matang agar dapat diterapkan dengan efektif. Oleh karena itu, pihaknya menggandeng Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Aceh untuk bersama-sama melakukan riset dan analisis terkait implementasi program ketahanan pangan ini.

"Kolaborasi dengan mahasiswa sangat penting, karena mereka memiliki wawasan segar dan inovatif. DEM Aceh telah menawarkan berbagai program yang dapat kami integrasikan dengan TMI Lhokseumawe, sehingga pelaksanaan program ini bisa lebih terarah dan berkelanjutan," jelas Marcellus, yang juga dikenal sebagai pengamat maritim.

Optimalisasi Lahan Tidur untuk Ketahanan Pangan

Salah satu fokus utama dalam program ini adalah pemanfaatan lahan yang belum tergarap secara maksimal di wilayah Lhokseumawe. Menurut Marcellus, masih banyak lahan tidur yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai area pertanian produktif.

TMI berencana untuk menggandeng berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk PLN, guna menanam pohon Kaliandra di lahan-lahan tersebut. Kaliandra dikenal sebagai tanaman serbaguna yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sekaligus sebagai sumber energi biomassa yang berkelanjutan.

Selain itu, Lhokseumawe juga memiliki sawah yang luas, yang bisa dioptimalkan untuk penanaman padi unggulan Sisitani. Padi ini diklaim memiliki daya tahan yang tinggi serta hasil panen yang lebih melimpah dibanding varietas lainnya.

"Kami akan bekerja sama dengan kelompok tani setempat untuk mendistribusikan bibit padi Sisitani, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh para petani dan masyarakat luas," papar Marcellus.

Dukungan Generasi Muda dalam Revolusi Pertanian

Mendukung inisiatif ini, Pembina DPD TMI Lhokseumawe, Meipril Syahmi, menyatakan bahwa pihaknya kini tengah menyiapkan lahan khusus untuk pengembangan Kaliandra.

"Kami sudah mulai berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk generasi muda yang bergerak di bidang teknologi pertanian. Tani Merdeka siap mendampingi petani agar mereka lebih maju, terampil, dan mandiri," tegas Meipril.

Sementara itu, Ketua DEM Aceh, Faizar, menyambut baik kesempatan bekerja sama dengan TMI. Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam memberikan solusi berbasis penelitian untuk mendukung ketahanan pangan.

"Kami sangat antusias terlibat dalam proyek ini. Tim kami akan melakukan kajian ilmiah terhadap struktur lahan yang cocok untuk penanaman Kaliandra, sehingga implementasinya bisa lebih optimal," ujar Faizar.

Tani Merdeka: Gerakan Nasional untuk Kesejahteraan Petani

Sebagai organisasi yang dibentuk oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), tokoh pertanian, pemerhati agraria, serta kelompok perikanan dan peternakan di Indonesia, Tani Merdeka Indonesia (TMI) memiliki visi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Organisasi ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto serta Sudaryono, dengan kepemimpinan yang dinahkodai oleh Don Muzakir. Fokus utama TMI adalah membantu petani mendapatkan akses pasar yang lebih luas, memberikan pelatihan pertanian modern, serta memperkenalkan teknologi pertanian yang inovatif.

Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk mahasiswa, pemerintah daerah, dan BUMN, TMI optimistis bahwa program ketahanan pangan ini dapat menjadi langkah konkret dalam mewujudkan pertanian yang lebih maju, mandiri, dan berkelanjutan di Aceh.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama