Kabupaten Simeulue kembali menjadi saksi gerakan kepedulian sosial yang menginspirasi. Pada Sabtu, 25 Januari 2025, rombongan mahasiswa dari Komunitas Turun Tangan Aceh tiba di Pelabuhan Penyeberangan Kota Batu, Simeulue, untuk menggelar serangkaian kegiatan bakti sosial. Kedatangan mereka disambut hangat oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Simeulue, yang diwakili oleh Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Simeulue, Romaidon Darma, SE., M.Si., Ak., CA.
Dalam sambutannya, Romaidon Darma menyampaikan apresiasi tinggi kepada para mahasiswa yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk berkontribusi bagi masyarakat Simeulue. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi warga setempat, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami realitas sosial di daerah terpencil.
“Selamat datang di Kabupaten Simeulue. Kami sangat mengapresiasi inisiatif mulia yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa dalam membantu masyarakat. Semoga kegiatan ini berjalan lancar, memberikan dampak positif, dan mempererat hubungan antara mahasiswa serta masyarakat lokal,” ujar Romaidon Darma.
Komunitas Turun Tangan Aceh, yang diketuai oleh Syarifah Zahra Salsabila dari Universitas Syiah Kuala, terdiri dari mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa dan Sumatera. Mereka datang dengan semangat pengabdian untuk menggelar bakti sosial selama empat hari di Desa Latak Ayah, Kecamatan Simeulue Cut. Kegiatan ini mencakup berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan bagi anak-anak, serta pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan keterampilan bagi warga setempat.
Kunjungan ini bukan hanya sekadar aksi sosial, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran langsung bagi mahasiswa mengenai kondisi sosial dan tantangan yang dihadapi masyarakat di daerah kepulauan. Dengan berinteraksi langsung dengan warga, mereka dapat merasakan dinamika kehidupan masyarakat lokal serta memahami pentingnya kerja sama dalam membangun daerah yang lebih sejahtera.
Salah satu program unggulan yang akan dilaksanakan adalah edukasi kesehatan untuk anak-anak dan masyarakat umum. Para mahasiswa dari bidang kesehatan akan memberikan penyuluhan mengenai pola hidup sehat, pentingnya kebersihan, serta cara pencegahan penyakit. Selain itu, mereka juga akan mengadakan kegiatan edukatif bagi anak-anak desa, seperti kelas inspirasi dan permainan edukatif yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajar sejak dini.
Tidak hanya dalam aspek pendidikan dan kesehatan, bakti sosial ini juga mencakup pemberdayaan ekonomi. Mahasiswa yang memiliki keahlian di bidang ekonomi dan kewirausahaan akan berbagi wawasan serta memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat, seperti cara mengelola usaha kecil, strategi pemasaran, serta optimalisasi sumber daya lokal untuk meningkatkan perekonomian desa.
Komunitas Turun Tangan Aceh sendiri telah dikenal sebagai organisasi mahasiswa yang aktif dalam berbagai aksi sosial di berbagai daerah di Aceh. Keberadaan mereka di Simeulue diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat setempat dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan sosial mereka.
Bakti sosial ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas lokal yang ikut serta dalam penyelenggaraan acara. Kehadiran para mahasiswa ini diharapkan dapat membangun hubungan yang lebih erat antara dunia akademis dan masyarakat, serta membuka peluang kerja sama lebih lanjut dalam program pembangunan daerah.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Turun Tangan Aceh siap memberikan kontribusi terbaik mereka bagi masyarakat Simeulue. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan serta memperkuat nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.