Banda Aceh, 20 Januari 2025 – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kerja, Inspektorat Aceh menggelar workshop bertajuk “Mental Health in the Workplace” pada Senin (20/01/2025). Kegiatan ini berlangsung di Aula Inspektorat Aceh dan difasilitasi oleh Psikodinamika, sebuah lembaga yang fokus pada pengembangan psikologis individu dan organisasi. Workshop ini dihadiri oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Inspektorat Aceh sebagai bagian dari upaya membangun lingkungan kerja yang sehat, nyaman, serta mendukung keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, isu kesehatan mental semakin mendapat perhatian, terutama di lingkungan kerja. Beban kerja yang tinggi, tekanan dari atasan, serta lingkungan kerja yang kurang kondusif dapat menjadi faktor utama yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Berdasarkan definisi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan di mana seseorang mampu menyadari potensinya, menghadapi tekanan hidup dengan baik, bekerja secara produktif, serta memberikan kontribusi positif bagi komunitasnya. Ketika kesehatan mental terganggu, seseorang bisa mengalami penurunan motivasi, kelelahan mental, hingga gangguan kesehatan fisik yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas kerja.
Menurut Survei Kompas tahun 2024, beberapa faktor utama yang menjadi penyebab gangguan kesehatan mental di tempat kerja antara lain:
✅ 54% disebabkan oleh tekanan kerja yang berlebihan
✅ 39% akibat manajemen dan kepemimpinan yang kurang efektif
✅ 37% karena lingkungan kerja yang toxic dan tidak mendukung
Melihat tingginya angka tersebut, penting bagi setiap organisasi, termasuk Inspektorat Aceh, untuk menyediakan ruang bagi pegawainya dalam mengelola kesehatan mental sehingga tercipta suasana kerja yang lebih harmonis, produktif, dan kondusif.
Workshop ini menghadirkan Vera Nova, S.Psi., M.Psi., Psikolog, seorang ahli psikologi yang memiliki pengalaman dalam membangun strategi kesehatan mental di tempat kerja. Dalam sesi pemaparannya, Vera Nova menyampaikan berbagai materi penting terkait cara menjaga kesehatan mental, di antaranya:
🔹 Mengenali tanda-tanda stres dan kelelahan mental
🔹 Mengelola tekanan kerja dengan pendekatan psikologis yang tepat
🔹 Membangun pola pikir positif dalam menghadapi tantangan di tempat kerja
🔹 Menciptakan lingkungan kerja yang lebih suportif dan harmonis
🔹 Menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan personal
Menurut Vera Nova, stres dalam dunia kerja merupakan hal yang tidak bisa dihindari, tetapi dapat dikelola dengan baik apabila seseorang memahami cara menyeimbangkan emosi, beban kerja, dan interaksi sosialnya. Ia juga menekankan bahwa manajemen organisasi memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat agar para pegawai tidak merasa terbebani secara psikologis.
Workshop ini diselenggarakan dengan konsep interaktif, di mana peserta tidak hanya mendapatkan materi secara teoritis, tetapi juga berkesempatan untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan melakukan praktik langsung terkait teknik mengelola stres di tempat kerja.
Sesi diskusi yang terbuka antara pemateri dan peserta meningkatkan antusiasme para ASN yang hadir. Banyak pegawai yang menyampaikan pengalaman serta tantangan yang mereka hadapi dalam dunia kerja, mulai dari tekanan pekerjaan yang tinggi, komunikasi dengan atasan dan rekan kerja, hingga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Salah satu peserta workshop, Arif, seorang ASN di Inspektorat Aceh, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memberikan pemahaman lebih dalam tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan mental.
"Sering kali kita tidak menyadari bahwa tekanan pekerjaan yang kita alami berdampak pada kesehatan mental kita. Workshop ini membuka wawasan saya bahwa ada banyak cara untuk mengelola stres agar kita tetap produktif tanpa mengorbankan kesejahteraan diri sendiri," ujarnya.
Di akhir sesi, Vera Nova juga memberikan beberapa tips praktis yang bisa diterapkan sehari-hari untuk menjaga kesehatan mental di tempat kerja, seperti teknik pernapasan untuk mengurangi stres, latihan mindfulness, serta pentingnya menetapkan batasan dalam pekerjaan agar tidak mengalami burnout.
Melalui workshop ini, Inspektorat Aceh berharap agar para pegawai semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja serta mampu menerapkan berbagai strategi yang telah dipelajari untuk meningkatkan motivasi, fokus, dan kesejahteraan psikologis mereka.
Selain itu, Inspektorat Aceh berencana untuk mengadakan lebih banyak program edukasi seputar kesehatan mental guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif bagi seluruh ASN di lingkungan pemerintah Aceh.
Dengan adanya program seperti ini, diharapkan pegawai tidak hanya meningkatkan performa kerja, tetapi juga memiliki kehidupan yang lebih seimbang, bahagia, dan bebas dari tekanan berlebihan.
“Kesehatan mental yang baik akan menciptakan pegawai yang produktif, lingkungan kerja yang harmonis, serta pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat,” pungkas salah satu perwakilan Inspektorat Aceh.