Mahasiswa USK Meriahkan HUT Gampong ke-105 di Desa Pulot, Leupung

Aceh Besar – Suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti Desa Pulot, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, yang baru saja merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Gampong ke-105 dengan tema "Merawat Tradisi, Mendorong Inovasi". Perayaan yang berlangsung selama empat hari ini (2–5 Juli 2025) turut dimeriahkan oleh partisipasi aktif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Syiah Kuala (USK), yang ikut mendukung jalannya berbagai kegiatan.

Acara pembukaan digelar meriah pada Rabu sore, 2 Juli 2025, diawali dengan lomba memasak "Bue Minyeuk", masakan khas Aceh yang sarat nilai budaya. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bapak Adi Dharma, S.Pd., M.Pd, Staf Ahli Bupati Aceh Besar yang hadir mewakili Bupati Aceh Besar, Muharram Idris.

“Ini bukan sekadar perayaan, tapi juga wujud rasa syukur dan pengingat akan sejarah panjang desa ini,” ujar Adi Dharma dalam sambutannya.

Malam harinya, warga mengikuti ratib seuribe, tradisi zikir berjamaah sebagai bentuk doa bersama demi keberkahan desa. Kegiatan religius ini sekaligus menjadi momentum mempererat ukhuwah antarwarga.

Tak hanya itu, HUT Gampong juga diisi dengan berbagai lomba bernuansa Islami, seperti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Lomba Tahfiz Al-Qur’an, dan Lomba Adzan yang melibatkan anak-anak dan remaja desa. Antusiasme peserta dan dukungan masyarakat menjadi cerminan hidupnya nilai-nilai keagamaan di Gampong Pulot.

Sebagai penutup yang penuh makna, pada Sabtu malam, 5 Juli 2025, panitia menyuguhkan penayangan layar tancap yang menampilkan dokumenter tragedi pasca-tsunami 2004 di Desa Pulot. Tayangan ini membawa suasana haru dan refleksi bagi seluruh warga serta mahasiswa yang hadir.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus menjadi agenda tahunan untuk memperkuat identitas dan sejarah desa,” ujar salah satu mahasiswa KKN USK.

Perayaan HUT Gampong ke-105 ini bukan hanya menjadi ajang hiburan dan kompetisi, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi, menggali potensi lokal, serta mengenang sejarah dan perjuangan desa pasca bencana besar. Semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh warga dan mahasiswa menjadi bukti bahwa nilai-nilai kearifan lokal tetap hidup dan terus diwariskan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama